Adab Berbicara Dengan Orang Yang Sedang Membaca Al Quran & Cara Menanggapinya
Adab Berbicara Dengan Orang Yang membaca Al Quran
Pernahkah anda merasa bingung, ketika ada yang mengajak berbicara saat anda membaca al quran?. Atau sebaliknya, ingin berbicara dengan orang yang sedang membaca al quran? Jadi, bagaimana cara berkomunikasi dengan orang yang sedang membaca Al quran dan cara menaggapi orang tersebut.
Al quran merupakan kalamullah yang langsung bersumber dari Allah SWT dan disampaikan kepada malaikat Jibril AS untuk diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan keagungan, kemuliaan dan keistimewaan Al quran, sehingga bagi siapa saja yang membaca dan mendengarkan ayat suci al quran dengan seksama, maka akan mendapat pahala dan rahmat oleh Allah SWT.
- (HR. Tirmidzi no. 6469) “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran, maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut. Satu kebaikan itu dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan Alif Laam Miim satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Miim satu huruf.”
- (HR. Bukhari dan Muslim) “Orang yang mahir membaca Al Quran, nantinya akan berkumpul bersama-sama para malaikat yang mulia lagi taat, dan orang-orang yang terbata-bata ketika membaca Al Quran dan terasa berat baginya, ia akan mendapatkan dua pahala.”
- (QS Al A’raf : 204) “Dan apabila dibacakan Alquran, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat.”
Namun dalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita dihadapkan pada situasi dimana ada orang yang berbicara atau bertanya kepada kita saat sedang membaca Al-Qur’an. Bagaimana menanggapinya? antara berbicara dengan membaca quran, Bagaimana hukumnya dalam hal ini?
Dalam pertanyaan ini, ada dua hal yang perlu dihimbau (pembaca dan pendengar al quran). Hal ini untuk saling menjaga agar tidak terjadi kemudaratan. Untuk yang membaca al quran hendaknya memahami tempat dan waktu dalam membaca al quran, jangan sampai menjadi sebab bagi pendengar al quran mendapat laknat karena aktifitasnya. Dan yang mendengarkan al quran dianjurkan bersikap santun dan menghormati lantunan ayat suci Al quran, jangan sampai menjadi sebab hilangnya focus dan konsentrasi serta kekhusyukan pembaca al quran (bingung antara bicara dengan membaca quran).
– Pembaca Al Quran
Menurut pendapat mayoritas ulama, hukum berbicara saat membaca Al-Qur’an adalah makruh (tidak disukai). Hal ini karena berbicara atau menjawab dapat mengganggu konsentrasi dan kekhusyukan dalam membaca Al-Qur’an. Kecuali menjawab salam, adzan dan doa bersin hukumnya sunah.
Namun, jika ada hal yang penting dan mendesak, maka diperbolehkan untuk menjawab atau berbicara terlebih dahulu, dengan catatan tidak memotong ayat (sesuai waqaf ibtida) baru menjawab/aktivitas. Setelah selesai, dianjurkan untuk kembali membaca Al-Qur’an.
Oleh karena itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meminimalisir gangguan saat membaca Al-Qur’an :
- Memilih tempat yang tenang dan jauh dari keramaian.
- Memberitahu orang lain bahwa kita sedang membaca Al-Qur’an agar tidak diganggu.
- Mematikan handphone atau alat komunikasi lainnya.
- Membaca dengan suara pelan dan tajwid yang benar.
Dengan menerapkan hal tersebut, diharapkan kita dapat membaca Al-Qur’an dengan khusyuk dan menjaga hubungan baik dengan orang disekitar.
Aadapun anjuran untuk yang membaca al quran, sebaiknya dengan fokus dan khusyuk serta mengikuti adabnya, seperti
- berniat ikhlas lilahita’ala.
- Membersihkan mulut dengan siwak atau gosok gigi.
- Dalam kondisi suci (berwudhu).
- Berada di tempat yang suci, bersih dan nyaman.
- Hendaknya orang yang membaca Al-Qur’an di luar sholat dianjurkan untuk mennghadap kiblat, bersikap khusyuk dan tenang.
- Boleh membaca jahar (dikeraskan) tetapi lebih baik dipelankan (terdengar oleh sendiri)
- Memulai bacaan Alquran dengan isti’adzah dan membiasakan mengawali setiap surah dengan basmalah, kecuali surat at-Taubah.
– Pendengar Al Quran
Saat seseorang sedang membaca Al-Qur’an, dianjurkan untuk diam, mendengar, menyimak, menjaga ketenangan serta tidak mengganggunya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap kalamullah, dan juga untuk mendapatkan rahmat dan hidayah dari Allah SWT.
“Masalah perihal adab mendengarkan bacaan Al-Qur’an. Mendengarkan Al-Qur’an dan berusaha memahami maknanya termasuk adab yang dianjurkan. Sementara sibuk bicara saat pembacaan Al-Qur’an hukumnya makruh. Syekh Abu Muhammad bin Muhammad Abdus Salam mengatakan, ‘Sibuk mendengarkan sembari bicara yang tidak penting masih lebih utama daripada mendengarkan Al-Qur’an dengan adab yang buruk menurut syariat.’ Ini menunjukkan bicara untuk kemaslahatan tertentu saat pembacaan Al-Qur’an tidak masalah,” (Imam Badruddin Az-Zarkasyi, Al-Burhan fi Ulumil Qur’an, [Kairo, Darul Hadits: 2018 M/1440 H], halaman 319).
Namun, jika ada keperluan mendesak yang mengharuskan Anda berbicara dengan orang yang sedang membaca Al-Qur’an, berikut beberapa adab yang perlu diperhatikan:
- Minta izin terlebih dahulu sebelum berbicara, tunggulah sampai orang tersebut menyelesaikan ayat yang sedang dibacanya.
- Berbicaralah dengan suara pelan dan sopan, hindari berbicara keras atau dengan nada tinggi.
- Sampaikan maksud anda dengan singkat dan jelas, hindari berbasa-basi atau berbicara hal yang tidak penting.
- Jika orang tersebut sedang menjawab pertanyaan anda, dengarkan dengan seksama, agar paham dan efisien.
- Ucapkan terima kasih setelah selesai berbicara.
Perlu diingat bahwa adab-adab ini bukan merupakan aturan yang baku, melainkan panduan untuk menunjukkan rasa hormat dan menjaga kekhusyukan orang yang sedang membaca Al-Qur’an. Dengan menerapkan adab-adab ini, kita dapat menjalin komunikasi dan menjaga hubungan silaturahmi dengan baik. Tips tambahan:
- Jika memungkinkan, tunda pembicaraan anda sampai orang tersebut selesai membaca Al-Qur’an.
- Jika anda tidak yakin apakah boleh berbicara dengan orang tersebut, lebih baik diam dan tunggu sampai waktunya tepat.
Suara Agung penerbit beragam Al Quran sesuai kebutuhan anda.